Minggu, 08 Januari 2017

Objek Wisata Waduk Widas Madiun Sepi Wisatawan


Objek wisata Waduk Widas

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Objek wisata Waduk Bening atau Waduk Widas di Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sepi pengunjung sehingga tidak mampu meraih target pendapatan asli daerah di sektor pariwisata.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Perindustrian, Koperasi, Perdagangan, dan Pariwisata (Dinkopindagpar) Kabupaten Madiun, Isbani, mengatakan pendapatan dari tiket masuk di tahun lalu gagal memenuhi target.


"Dari target Rp85 juta, hanya bisa terpenuhi sekitar Rp82 juta Pada hari biasa tidak ada libur panjang, paling hanya seratusan orang yang datang per hari," ujar Isbani kepada wartawan belum lama ini.


Ia menjelaskan target pendapatan yang ditetapkan untuk objek wisata Waduk Widas cenderung sama, yakni sekitar Rp85 juta. Itupun masih dibagi tiga, yakni 30 persen masuk ke Pemkab Madiun, 60 persen masuk kas Jasa Tirta selaku pihak ketiga, dan 10 persen sisanya masuk ke kas Perhutani selaku pemangku wilayah.


"Dari tahun ke tahun memang tidak ada kenaikan pengunjung yang signifikan. Itu terlihat dari besaran PAD yang cenderung statis setiap tahunnya. Paling, pengunjung melonjak saat liburan lebaran dan akhir tahun," katanya.


Sangking sepinya pengunjung, kawasan wisata yang berupa hutan dan bendungan itu juga sering disalahgunakan untuk tempat pacaran. Pihaknya sendiri mengaku kesulitan untuk menjaga kawasan wisata Waduk Widas steril dari kegiatan tidak sepantasnya tersebut.


"Sepanjang itu masih dalam batas kewajaran bisa dimaklumi. Kecuali kalau pacarannya sampai kebablasan, tentu tidak dibenarkan dan pasti ditindak," terang dia.


Untuk menarik minat berwisata ke Waduk Widas, pihaknya telah memberikan bantuan fasilitas mainan dan tenda non-permanen di kawasan wisata tersebut untuk aktivitas pemancingan.

Dinkopindagpar juga rutin menjalin komunikasi dengan dua pihak pengelola lainnya, yakni Jasa Tirta maupun Perhutani, dalam hal ini KPH Saradan.

Pihaknya mengklaim, tahun lalu telah menganggarkan dana sekitar Rp50 juta untuk pengadaan tambahan fasilitas. Diharapkan dengan demikian, tingkat kunjungan ke Waduk Widas akan meningkat.

Sumber:http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/travelling/15/08/28/ntrvzs359-objek-wisata-waduk-widas-madiun-sepi-wisatawan

Sabtu, 07 Januari 2017

11 Wisata di Madiun Mulai Berkembang

Warga mengikuti Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akan mengembangkan setidaknya 11 desa sebagai desa wisata guna menarik wisatawan berkunjung ke daerahnya.
"Terdapat 11 desa yang telah disurvei layak dikembangkan sebagai desa wisata," ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Diskoperindagta) Kabupaten Madiun Sawung Rehtomo di Madiun, Sabtu (27/8).
Ke-11 desa tersebut adalah Brumbun, Kecamatan Wungu; Kresek, Kecamatan Wungu; Segulung, Kecamatan Dagangan; Dolopo, Kecamatan Dolopo; Durenan, Kecamatan Gemarang. Kemudian Desa Kare, Kecamatan Kare; Batok, Kecamatan Gemarang; Tawangrejo, Kecamatan Gemarang; Gunungsari, Kecamatan Madiun; Pilangrejo, Kecamatan Wungu; dan Mruwak, Kecamatan Dagangan. Sedangkan, Kabupaten Madiun terdapat 206 desa dan delapan kelurahan.

Menurut Sawung, konsep desa wisata adalah menonjolkan potensi yang ada di masing-masing desa untuk dijual ke wisatawan. Potensi yang ada di antaranya, pemandangan indah desa di lereng Gunung Wilis, potensi buah asli desa setempat, hingga kebudayaan unik masyarakat desa.
Ia mencontohkan, di Desa Brumbun, Kecamatan Wungu, wisatawan diajak berpetualang menyusuri keindahan sungai yang berada di lereng Gunung Wilis. Kemudian, desa-desa di Kecamatan Kare yang menawarkan sensasi petik buah durian, dan desa lainnya yang menawarkan kerajinan batik dan budaya masyarakatnya.

Ia menjelaskan, pengembangan desa-desa wisata itu dilakukan sebagai bagian dari upaya membangun industri pariwisata di Kabupaten Madiun, baik pariwisata alam maupun adat kebiasaan warga desa. "Sebab wisata tersebut tidak hanya menjual keindahan alam yang ada, namun juga adat kebiasaan masyarakat di masing-masing desa," katanya.

Kepala Bidang Pariwisata Diskoperindagta Kabupaten Madiun, Isbani menambahkan, guna membangun desa wisata diperlukan kesadaran yang tinggi dari masyarakat masing-masing desa. "Desa wisata membutuhkan masyarakat yang sadar akan wisata. Karena itu, dengan melibatkan pemuda desa dan kepala desa terkait, Pemkab Madiun berupaya membentuk masyarakat yang sadar wisata," kata Isbani.

Pihaknya juga mengadakan studi banding ke desa wisata di daerah Yogyakarta bagi sejumlah anggota karang taruna, agar nantinya mereka menularkan ilmu pariwisatanya ke masyarakat desa masing-masing. Diharapkan dengan pengembangan desa wisata tersebut, semakin mendongkrak tingkat kunjungan wisata ke Kabupaten Madiun di tahun-tahun mendatang yang akhirnya berimbas pada pendapatan asli daerah (PAD) di bidang pariwisata.

Kota Madiun Berbenah Diri




Madiun Anggarkan Rp3 Miliar Untuk Pengembangan Pariwisata

Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, menganggarkan dana sebesar Rp3 miliar untuk pengembangan sektor pariwisata yang ada di daerahnya.

"Anggaran tersebut bersumber dari APBD tahun 2016 dan dimungkinkan pada perubahan anggaran keuangan (PAK) dan APBD tahun 2017 akan meningkat," ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Kabupaten Madiun Sawung Rehtomo kepada wartawan, Rabu.

Menurut dia, dana sebesar Rp3 miliar tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan industri pariwisata di Kabupaten Madiun.

Di antaranya, pembangunan fisik pasar burung di daerah Mejayan sebesar Rp2,2 miliar dan sisanya digunakan untuk promosi wisata serta perbaikan sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Madiun.

Seperti perbaikan objek wisata air terjun Kedung Jaran di Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun yang disuplai sekitar Rp400 juta.

"Hal itu bertujuan agar wisatawan yang berkunjung ke Kedung Jaran dapat merasa aman dan nyaman. Sehingga puas berwisata ke Kabupaten Madiun," kata dia.

Ia menjelaskan, pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi fokus perhatian Bupati Madiun untuk dikembangkan di tahun-tahun mendatang. 

"APBD tahun 2017 akan fokus untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Madiun. Beberapa di antaranya sudah dicicil di tahun ini," kata dia.

Secara keseluruhan terdapat enam konsep pariwisata yang ditawarkan Pemkab Madiun untuk dapat dieksplorasi para pelancong baik domestik maupun luar negeri. Keenam konsep wisata tersebut adalah wisata alam, wisata buatan, desa wisata, wisata sejarah, wisata religi, dan wisata budaya. 

Adapun untuk wisata alam, Pemkab Madiun menawarkan keelokan pemandangan pegunungan di lingkar Gunung Wilis. Seperti Wana Wisata Grape di Kecamatan Wungu, air terjun Seweru, agro wisata perkebunan kopi Kandangan, air tejun Denu, air terjun Seloaji, air terjun Coban Kromo, dan Banyu Lawe yang semuanya berada di Kecamatan Kare.

Untuk wisata buatan, terdapat Monumen Keganasan PKI tahun 1948 di Kresek, Taman Wisata Umbul di Dolopo, Waduk Bening Widas di Saradan, Waduk Dawuhan di Wonoasri, dan sejumlah waduk lain di Kabupaten Madiun.

Kemudian desa wisata, Kabupaten Madiun mengenalkan Desa Brumbun Kecamatan Wungu dengan berpetualang menyusuri keindahan sungai desa setempat yang berada di lereng Gunung Wilis. Desa Bolo Kecamatan Kare yang menawarkan sensasi petik buah durian, dan masih banyak desa lainnya.

Lalu wisata sejarah, dimana Kabupaten Madiun mempunyai Situs Ngurawan di Dolopo, Situs Sewulan, Candi Wonorejo di Mejayan, Prasasti Mruwak di Dagangan, dan masih banyak lainnya.

Wisata religi yang menampilkan makam KH Basyariah di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan. Dimana makan tersebut masih memiliki hubungan kerabat dengan mantan Presiden RI Gus Dur.

Sedangkan wisata budaya, terdapat kesenian dongkrek yang telah menjadi hak paten asli Kabupaten Madiun dan berbagai macam motif batik yang merupakan cerminan berbagai hasil bumi daerah setempat. Seperti Batik Porang, Batik Serat Jati, Batik Gabah Sinawur, dan Batik Kenongo.

Wisata Alam Kota "8 Julukan" Madiun

Kota Madiun, sebuah kota di Provinsi Jawa TimurIndonesia. Kota ini terletak 160 km sebelah barat Surabaya, atau 111 km sebelah timur SurakartaJawa Tengah. Di kota ini terdapat pusat industri kereta api (INKA). Madiun dikenal memiliki Lapangan Terbang Iswahyudi, yakni salah satu pangkalan utama AURI, meski sebenarnya terletak di Kabupaten Magetan

Madiun memiliki julukan Kota Gadis, Kota Brem, Kota Pelajar, Kota Sepur, Kota Pecel, Kota Budaya, Kota Sastra, dan Kota Industri. Selain itu, kota madiun juga memiliki wisata alam yang indah dan wajib dikunjungi. Berikut ulasannya:

Jumat, 06 Januari 2017

Pesona Alam Air Terjun Ngawi

Berbicara tempat wisata di Indonesia pasti kita tertuju pada Bali, Lombok, Raja Ampat dan masih banyak lagi. Tahukah anda, di Jawa Timur masih banyak tempat wisata yang indah namun jarang diketahui. Salah satu wisata yang indah terletak di kota Ngawi. Karena letak Ngawi yang berada di dekat gunung Lawu, banyak wisata air terjun dengan pesona alam yang indah. Berikut ulasannya: